27 Januari 2021

Celepot : Jejak Masyarakat Pendukung Tembikar Buni di Pantai Utara Jawa Barat (2)

Situs Cikuntul, Dongkal, Karawang

Situs Cikuntul dinamakan begitu karena situs ini berada di wilayah Desa Cikuntul, Kecamatan Dongkal, Karawang.  Situs ini diketahui sebagai salah satu tempat temuan konsentrasi kubur dari masyarakat Pendukung Tembikar Buni di Pantai Utara Jawa Barat.  Pada tahun 1960-an situs ini menjadi salah satu spot untuk para penggali kuburan Buni mengadu keberuntungannya di sana.  Pada tahun 2008 ketika Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan penelitian di wilayah ini dengan membuka beberapa kotak ekskavasi.  Setidaknya ada 5 individu yang berhasil diditemukan di situs ini.

 

Penguburan langsung dengan bekal kubur berupa alat logam dan wadah tembikar 

Dan, pada salah satu kotak ekskavasi,  tim juga menemukan alat pemantik api yang dibuat dari dua  fragmen tulang.  Bentuknya, satu memanjang seperti pipa dan sisanya memiliki bentuk hampir bulat seperti bonggol dan kedua alat tulang ini memiliki lubang pada salah satu bagiannya.  Tampak juga adanya sisa pemangkasan pada sisi  bagian luar kedua alat tulang tersebut.  Kedua alat tulang ini adalah pasangan yang digunakan untuk membuat api.  Dengan demikian kedua alat tulang ini sebenarnya tidak lain adalah alat pemantik api yang oleh penduduk lokal masih dikenal sebagai celepot.  Cara menggunakannya, pada salah satu tulang tersebut (bagian yang panjang biasanya) dipasangkan semacam stik kecil terbuat dari besi.  Ketika akan dipakai untuk membuat api, maka stik ini dililitkan dulu daun kering, lalu stik akan digesekan secara cepat ke bagian alat tulang yg lain (yang bulat) sehingga menimbulkan percikan api yang akan membakar daun kering tersebut sehingga menghasilkan api yang dibutuhkan.

Celepot


Apakah masyarakat Pendukung Tembikar Buni sudah menggunakan api? Jawabnya jelas, lihat saja hasil karya mereka berupa tembikar khas Buni di sepanjang pantai utara Jawa Barat yang untuk mendapatkan hasil terbaiknya perlu dibakar dan itu artinya mereka memerlukan api. 

Sebenarnya ada banyak cara untuk membuat api pada masa lalu, kekayaan pengetahuan tentang cara membuat api juga tercatat di museum. Namun kebanyakan cara pembuatan api ini dengan membentukan dua buah batu sehingga menimbulkan percikan api.  Sudah tentu mereka harus piawai memilih jenis batu yang bisa menghasilkan api, biasanya jenis batu yang digunakan adalah batu besi, atau pada masyarakat Baduy menyebut pemantik api tersebut Paneker sedangkan di Priangan bernama Gandawesi. Namun tampaknya masyarakat Buni sudah menguasai teknik membuat api yakni dengan memakai Celepot  Tampaknya bentuk serupa juga pernah ditemukan di Situs Batujaya hanya saja bentuk alat tulangnya tidak bulat tetapi lebih mirip tutup botol yang terbuat dari gabus .



 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Terimakasih artikelnya menambah wawasan.