03 September 2016

Dua Inskripsi Emas Dari Situs Gumuk Klinting


Inskripsi I
Huruf Jawa kuna, kronologi :  sekitar abad X-XI
Isi berupa mantra Buddha. 
Transkripsi  sementara :
(1)   hum heh
(2)   krata heh
(3)   jtah dak·
(4)   thah
Inskripsi II
Huruf Jawa kuna, kronologi : sekitar abad ke-X-XI M
Isi berupa mantra Buddha
Transkripsi sementara :

(1)   hum dram
(2)   °indha hri °ah
(3)   hum trah hrih
(4)   °ah
Pembacaan inskripsi dilakukan oleh Prof Arlo Grifiths, Epigraf.
Inskripsi sekarang menjadi koleksi Museum Mpu Tantular. Sidoarjo

Situs Gumuk Klinting secara administrasi berada di Dukuh Paludem, Kelurahan Tembokrejo, Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.  Secara topografi wilayahnya termasuk daerah pantai sampai pedataran dan hanya dijumpai beberapa areal yang tinggi, biasa disebut sebagai gumuk (bhs.Jawa). Sebagai daerah pesisir pantai, wilayah Dukuh Paludem bagian timur berhadapan langsung dengan Samudra India sedangkan bagian utara berhadapan langsung dengan Pulau Bali.  

Dua lembar kertas emas ini ditemukan bersama benda relik lainnya di situs Gumuk Klinting.   Temuan di situs Gumuk Klinting bermula dari usaha warga mencari harta karun di wilayah ini dan salah satu tempat yang digali adalah Gumuk Klinting.  Penggalian liar yang dilakukan pada tahun 1971 membuka bagian puncak gumuk selebar 5 x 5 meter dengan kedalaman 2 meter yang berisi susunan votive tablet,stupika dan materai tablet.  Sampai pada lapisan batu padas yang diratakan ini ditemukan satu lubang kecil berukuran berukuran 56 x 56 x 20 cm.   Di dalam lubang kecil ini ditemukan sebuah wadah perunggu beserta tutupnya (cepuk) yang di dalamnya berisi abu, fragmen logam (mungkin pisau cukur), manik kaca monokrom, rambut dan dua lembar kertas emas berinskripsi (Issatriadi, 1976:4). 

03 Juni 2016

Perjalanan Menuju Situs Wadu Wawi di Bima,NTB

Perjalanan kami mengunjungi situs Wadu wawi bisa jadi merupakan satu perjalanan yang tak diduga sebelumnya.  Ketika kami diberitahu bahwa di hutan dekat desa Kanca , dilaporkan adanya temuan batu babi.  Tentu saja informasi ini menantang kami untuk mendatangi lokasi tersebut karena dalam salah satu buku tentang kesultanan Bima disebutkan bahwa batu ini mirip dengan arca ganesha di tambah satu foto yang tidak terlalu jelas karena diambil dari arah depan.  Karena itu, bisa saja batu yang dimaksud sebagai batu babi ini adalah arca nandi (sapi) yang dikenal sebagai kendaraan dewa Siwa atau memang sebuah arca Ganesha.  Hal ini tidak berlebihan karena di Museum Asi Bojo, Bima ada sebuah arca nandi yang berasal dari Desa Tambe, Kecamatan Bolo.  Oleh karena itu untuk memastikan apakah yang dimaksud dengan batu babi itu memang arca babi atau bukan maka kami memutuskan untuk mengunjungi lokasi yang dimaksud.
peta 1 :  lokasi situs waduwawi (warna merah)