04 Desember 2015

Ekspedisi Mahakam 14 : Sebuah Insiden

Sebenarnya menjelang ke hulu sungai Belayan termasuk di wilayah Desa Muara Tuboq ini memiliki kontur berbukit bukit sehingga memungkinkan ditemukannya air terjun lainnya hanya saja beberapa di antaranya masih berada di dalam kawasan hutan Gunung  Batu yang sangat sukar untuk di jelajahi.  Salah satunya adalah air terjun Sungai Lunuk 2. Yang memiliki kontur sangat berbeda dengan air terjun Sungai Linuk 1.  Air terjun Sungai Limuk 2 ini berada di wilayah desa MuaraTiq.  Air terjun ini tidak terlalu tinggi tetapi yang menjadikannya lebih menarik karena air terjun ini bertingkat tiga. Selain itu struktur batuannya berbentuk seperti jamur-jamur bertingkat yang dibentuk oleh gelombang pasang surut air sungai.  Hal ini bisa terjadi karena strutur dasar dari batuannya yang berlapis.  Namun debit air di sini sangat ditentukan oleh musim.


detik-detik yang menegangkan 1
Sebuah insiden sempat membuat panik seluruh tim, ketika salah satu anggota tim kami,Prof. Haris Sukendar,  bermaksud turun ke tepi sungai tanpa mengetahui kondisi susunan balok kayu yang berada di tepi sungai tidak dibuat sebagai pijakan , karena susunan balok kayu itu hanya dijajarkan saja tanpa ada pengait satu sama lain / diikat.  Masalah baru muncul ketika pak profesor turun 
detiki detik yang menegangkan 2

detik detik yang menegangkan 3

dari  motor boat dan menginjakkan kaki di susunan balok kayu lalu balok itu mulai bergerak tidak menentu sehingga  pak prof terjatuh.  Untung beliau masih sempat memegang teman kami, Darius yang berdiri tidak jauh darinya, keduanya akhirnya terjatuh dan hanya berpegangan pada satu balok kayu... Terus terang detik detik itu menjadi saat paling menegangkan buat kami, teman kami lainnya yang berada di tepi sungai segera memberikan balok lain untuk membatu pegangan  dan menarik ke tepian.
Alhamdulillah, Kami masih diberi perlindungan, Pak Profesor berhasil ditarik dari dalam sungai tanpa ada luka sedikitpun.. Mungkin kalau sedikit shock pasti ada, tidak dapat dibayangkan kalau harus hanyut di derasnya arus sungai Mahakam. Terima kasih ya Allah.mungkin ini "warning" untuk kami agar selalu berhati-hati.

Insiden itu terbayar dengan ditemukannya lokasi air terjun Muara Tiq, meskipun tidak seindah dua air terjun sebelumnya karena memang lokasinya masih sangat sukar untuk ditembus.
Uhhh...akhirnya kami kembali ke base camp dengan membawa sedikit pengalaman yang "mengerikan"...kami hanya bisa berkata "terima kasih ya Allah".    

          

Tidak ada komentar: