Desa pertama yang kami kunjungi ketika kami berangkat dari Kecamatan Tabang
adalah Desa Muara Belinau merupakan pemukiman Dayak Punan. Pola permukiman yang sejajar dengan Sungai
Belayan tampak berderet rapi. Beberapa
rumah di dalam desa ini tampak belum berpenghuni dan memiliki bentuk yang
seragam. Tampaknya rumah rumah ini
disediakan oleh pemerintah daerah agar masyarakat Dayak Punan mau tinggal
secara menetap.
Seperti diketahui komunitas dayak Punan termasuk komunitas yang wilayah
pesebarannya tidak terlalu luas. Suku
dayak Punan merupakan salah satu sub suku dayak yang baru sekitar 30 tahunan
mau hidup secara menetap dalam satu pemukiman, sebelumnya mereka hidup
terpencar-pencar dan tinggal di daerah yang sangat sulit dijangkau. Namun dalam
waktu 30 tahun banyak kemajuan yang dicapai sehingga suku dayak punan pun dapat
bersosialisasi dengan masyarakat luar.
Tidak jauh dari desa Muara
Belinau terdapat kelompok permukiman masyarakat dayak Kenyah yakni di Desa
Muara Kebag. Masyarakatnya sebagian
besar mata pencahariannya sebagai peladang. Mayoritas dari mereka beragama Kristen
Protestan sehingga tidak heran sebuah gereja megah sudah berdiri di
perkampungan ini. Namun komunitasnya
masih melaksanakan upacara adat sebagai sesuatu yang telah dilaksanakan secara
turun temurun.
Komunitas Dayak Kenyah
adalah masyarakat yang cukup banyak tersebar di Kabupaten Kutai
Kartanegara. Komunitas ini sudah lebih
dulu maju dibanding dengan sub suku dayak lainnya. Cara hidup dan cara bersosialisasi suku dayak Kenyah
sudah dapat menyesuaikan dengan suku-suku lainnya, sebagian dari mereka telah
membaur dengan masyarakat perkotaan, baik karena menempuh pendidikan atau
karena bekerja, bahkan tidak sedikit di antara mereka saat ini telah menjadi
pejabat kecamatan atau kabupaten.
Mereka kebanyakan hidup
dari bercocok tanam dengan sistem ladang berpindah. Dengan sistem tebang, tebas bakar dan tanam. Selain itu juga para
wanitanya sangat trampil membuat berbagai alat untuk keperluan sehari hari dan keperluan
upacara adat dengan menggunakan bahan manik manik sebagai bahan utamanya. Berbagai jenis wadah, topi sarung mandau bahkan pakaian pesta dibuat
dengan manik-manik yang beraneka warna.
Motif hias yang paling digemari adalah motif burung enggang, manusia dan
harimau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar