13 Agustus 2015

Ekspedisi Mahakam 11 : Arsitektur Rumah Orang Kutai di Kahala


            Salah satu hal paling menarik di desa Tuana Tuha adalah masih ditemukannya rumah rumah bergaya melayu tua yang meskipun sebagian besar sudah hampir hancur dimakan zaman dan tidak dihuni lagi namun keberadaannya mencerminkan kejayaan masyarakat Kutai di Kenohan pada masa lalu.  Rumah rumah panggung yang dibangun sejajar berjarak sekitar 20 meter dari tepi sungai dan memanjang mengikuti alur anak sungai Mahakam.  Rumah-rumah ini merupakan bagian yang tersisa dari pemukiman awal desa Kahala. Dari pengamatan kami di antara sebagian yang telah dirubuhkan dan diganti dengan bangunan baru paling tidak terdapat lebih dari 10 rumah kuna berarsitektur rumah Banjar.  Ciri utama rumah bergaya rumah banjar ini adalah berbentuk rumah panggung, memanjang ke belakang, di bagian atas layar rumah terdapat hiasan dan pada bagian lisplang terdapat ukiran krawangan. Diperkirakan arsitektur sejenis ini marak pada sekitar awal abad ke XX.


            Di daerah Kenohan juga kami mendengar tentang adanya taman anggrek yang begitu luas.  Tetapi tempat itu cukup jauh dan dipenuhi oleh cerita-cerita gaib.  Banyak orang yang tersesat dan kesulitan untuk mencari jalan pulang ketika pergi ke sana.  Sehingga untuk mencapai tempat itu harus dengan petunjuk dari seorang pawang.  Sayangnya kami tidak berhasil menjumpai orang yang bisa mengantar kami ke sana.  Tetapi memang tanaman anggrek yang tumbuh liar di hulu Mahakam masih sering kami jumpai..seperti halnya tanaman kantung semar ini, di habitat nya tumbuh seperti halnya tanaman liar lainnya.   

Tidak ada komentar: