Salah satu hal paling
menarik di desa Tuana Tuha adalah masih ditemukannya rumah rumah bergaya melayu
tua yang meskipun sebagian besar sudah hampir hancur dimakan zaman dan tidak
dihuni lagi namun keberadaannya mencerminkan kejayaan masyarakat Kutai di
Kenohan pada masa lalu. Rumah rumah panggung
yang dibangun sejajar berjarak sekitar 20 meter dari tepi sungai dan memanjang
mengikuti alur anak sungai Mahakam.
Rumah-rumah ini merupakan bagian yang tersisa dari pemukiman awal desa
Kahala. Dari pengamatan kami di antara sebagian yang telah dirubuhkan dan
diganti dengan bangunan baru paling tidak terdapat lebih dari 10 rumah kuna
berarsitektur rumah Banjar. Ciri utama
rumah bergaya rumah banjar ini adalah berbentuk rumah panggung, memanjang ke
belakang, di bagian atas layar rumah terdapat hiasan dan pada bagian lisplang
terdapat ukiran krawangan. Diperkirakan arsitektur sejenis ini marak pada
sekitar awal abad ke XX.
Di daerah Kenohan juga
kami mendengar tentang adanya taman anggrek yang begitu luas. Tetapi tempat itu cukup jauh dan dipenuhi
oleh cerita-cerita gaib. Banyak orang
yang tersesat dan kesulitan untuk mencari jalan pulang ketika pergi ke sana. Sehingga untuk mencapai tempat itu harus
dengan petunjuk dari seorang pawang.
Sayangnya kami tidak berhasil menjumpai orang yang bisa mengantar kami
ke sana. Tetapi memang tanaman anggrek yang tumbuh liar di hulu Mahakam masih sering kami jumpai..seperti halnya tanaman kantung semar ini, di habitat nya tumbuh seperti halnya tanaman liar lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar