Penelitian Arkeologi di Situs Tegal Sari, Kendal
Survei arkeologi di Pantai Utara Jawa Tengah tepatnya di muara Kali Kuto sisi timur yakni wilayah Kabupaten Kendal pada tahun 2018-2019 berhasil menemukan sekitar tujuh lokasi situs arkeologi dari periode Hindu Buddha (Candi Boto Tumpang, Tegal Sari, Kebon Sari, Pojok Sari, Ngrumbul, Watu Tapak, Kalioso ) di pesisir pantai utara Kendal. Kecuali Tegal Sari, situs- situs ini bisa dibilang benar benar baru, karena memang tidak tercatat di dalam laporan survei pada masa Belanda ataupun yang dilakukan Puslitarkenas (tahun 1977) atau Balai Arkeologi Yogyakarta (tahun 2000an) . Situs-situs ini secara geologis berada pada endapan alluvium dimana saat ini sebagian besar berada di areal persawahan meskipun ada juga yang berada di areal permukiman warga. Ketujuh situs yang berupa sisa bangunan terbuat dari bata (kemungkinan candi) baru dua situs yang digali secara sistematis oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yakni Situs Tegalsari dan Boto Tumpang(Tahun 2018-2019). Tentu saja keberadaan situs situs yang berada di pesisir pantai utara ini menjadi penting bagi rekonstruksi garis pantai kuna pada abad ke-7-10 di wilayah pesisir utara Jawa Tengah, khususnya wilayah Kendal.
Situs situs dapat memberikan informasi baru yang cukup penting terkait reinterpretasi
kembali terhadap garis pantai utara Jawa Tengah pada sekitar abad ke-8-10 M. Soekmono
dalam salah satu artikelnya yang berjudul ’’A
Goegraphical Reconstruction of Northeastern Central Java and The Location of
Medang ‘’ dengan mengutip pernyataannya Bemellen yang menyebutkan bahwa
gambaran peta Jawa memperlihatkan Gunung Muria dahulu sebuah pulau yang
terpisah dari pantai utara Jawa Tengah. Dimana garis pantai Semarang-Rembang
jauh lebih ke selatan dari saat ini –Bukannya tergabung seperti saat ini-. Kita dapat berasumsi bahwa periode sebelum
abad ke-10 M., Muria sebagai pulau yang dipisahkan dari Jawa oleh selat yang membentang dari Semarang ke arah
timur ke Rembang. Dengan menghubungkan tempat-tempat di mana keramik yang lebih
tua ditemukan, kita dapat meletakan garis pantai lebih tepat. Garis pantai ini
terbukti berada di sepanjang garis kontur 25 meter pada peta topografi masa
kini. Karena itu, tampaknya daerah antara Semarang dan Rembang yang sekarang
terletak lebih rendah dari 25 meter di atas permukaan laut dulunya merupakan
bagian dari selat
Peta situasi Pantai Utara Jawa Tengah Menurut Soekmono
Faktanya, Kehadiran situs-situs di sepanjang pantai utara Jawa pada jarak 2-4 km dengan ketinggian 6-12 meter dpl menunjukkan bahwa area ini sudah menjadi wilayah hunian setidak sejak abad ke-7-10 M. Oleh karena itu, dapat diduga garis pantai utara Jawa (Khususnya Kendal ) pada abad ke-10 M, seharusnya tidak terlalu berbeda jauh dengan kondisi saat ini atau tidak mengalami banyak perubahan garis pantai yang berarti. Ada benarnya apa yang disampaikan oleh Soekmono yakni melalui survei arkeologi, di pantai utara Jawa Tengah, baik temuan situs arkeologi atau artefak lainnya seperti keramik atau tembikar yang berumur lebih tua mungkin kita merekonstruksi kembali garis pantai utara Jawa Tengah pada sekitar abad ke-10 M. Dengan demikian temuan situs-situs arkeologi di wilayah pantai utara kendal dapat membantu memperbaiki garis pantai utara Jawa pada sekitar abad ke-10 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar