Desa pertama yang kami kunjungi ketika kami berangkat dari Kecamatan Tabang
adalah Desa Muara Belinau merupakan pemukiman Dayak Punan. Pola permukiman yang sejajar dengan Sungai
Belayan tampak berderet rapi. Beberapa
rumah di dalam desa ini tampak belum berpenghuni dan memiliki bentuk yang
seragam. Tampaknya rumah rumah ini
disediakan oleh pemerintah daerah agar masyarakat Dayak Punan mau tinggal
secara menetap.
Seperti diketahui komunitas dayak Punan termasuk komunitas yang wilayah
pesebarannya tidak terlalu luas. Suku
dayak Punan merupakan salah satu sub suku dayak yang baru sekitar 30 tahunan
mau hidup secara menetap dalam satu pemukiman, sebelumnya mereka hidup
terpencar-pencar dan tinggal di daerah yang sangat sulit dijangkau. Namun dalam
waktu 30 tahun banyak kemajuan yang dicapai sehingga suku dayak punan pun dapat
bersosialisasi dengan masyarakat luar.